Pasanggiri Pinton Anggon Kabaya Sunda - Sinjang Batik Tasikan, Bukti Cinta Tasikmalaya pada Budaya

2024-09-10 14:49:56

Tasikmalaya – Sebuah acara kebudayaan yang memadukan keindahan busana tradisional Sunda dan batik khas Tasikmalaya, Pasanggiri Pinton Anggon Kabaya Sunda - Sinjang Batik Tasikan, sukses digelar di Transmart Tasikmalaya pada Selasa, 10 September 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Disporabudpar, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Dinas KKBP3A, Ketua DHC 45 Tasikmalaya, Penasehat PD Pasundan Istri (PASI) Kota Tasikmalaya, Ketua PD Pasundan Istri Kota Tasikmalaya beserta jajarannya, serta Para Ketua Organisasi Wanita se-Kota Tasikmalaya. Hadir pula para pengusaha batik dan bordir, yang turut mendukung kemajuan batik lokal di kancah nasional dan internasional.
 
Batik, sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, mendapatkan sorotan khusus dalam acara ini. Tidak hanya sebagai simbol identitas budaya, batik juga telah menjadi produk ekonomi kreatif yang mendunia. Tahun 2023 lalu, Batik Tasikmalaya dipamerkan di Qatar melalui program "Years of Culture Education Programmes" dan dipromosikan di Qatar Museum. Batik Tasikmalaya bahkan telah menembus pasar internasional, dengan pengusaha batik dari Cigeurung yang berhasil memasarkan produknya ke 13 negara di tiga benua, yaitu Asia, Eropa, dan Amerika.
 
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Pemerintahan & Kesra Kota Tasikmalaya, Drs. H. Rahmat Riza Setiawan, menekankan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah arus globalisasi. 
 
"Memang kita tidak bisa menolak invasi fashion yang merupakan bagian dari budaya luar tersebut, tapi setidaknya budaya kita mampu mengimbangi bahkan tetap menguasai di negeri sendiri. Apalagi mampu menginvasi ke luar negeri," ujar Rahmat Riza Setiawan dengan penuh semangat.
 
Acara Pasanggiri Pinton Anggon Kabaya Sunda - Sinjang Batik Tasikan ini diharapkan dapat menjadi platform yang memperkuat eksistensi budaya lokal dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya yang dimiliki.